Skip to main content

Pengertian Cohesion Pada Discourse

Pengertian Cohesion Pada Discourse


Pengertian Cohesion Pada Discourse

Cohesion adalah konsep penting dalam analisis wacana yang merujuk pada keterhubungan atau kekompakan teks atau ujaran. Dalam konteks wacana, cohesion mengacu pada cara di mana elemen-elemen dalam teks saling terkait dan membentuk suatu kesatuan yang koheren.

Cohesion membantu dalam membangun pemahaman yang baik dan lancar dalam suatu teks atau ujaran. Ini dicapai melalui penggunaan berbagai mekanisme linguistik yang mengaitkan bagian-bagian teks secara bersama-sama. Beberapa mekanisme utama cohesion meliputi:

  1. Referensi: Ini melibatkan penggunaan kata atau frasa yang mengacu pada entitas atau gagasan sebelumnya dalam teks. Misalnya, penggunaan kata ganti seperti "dia" atau kata-kata kunci yang mengacu pada sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya.

Contoh: "Saya melihat seekor anjing di taman. Anjing itu sangat ramah."

  1. Substitusi: Ini melibatkan penggantian kata atau frasa dengan kata atau frasa lain yang memiliki makna yang sama atau sejenis. Ini membantu menghindari pengulangan kata yang berlebihan dalam teks.

Contoh: "Dia mencintai bermain sepak bola. Hobi itu membuatnya bahagia."

  1. Ellipsis: Ini melibatkan penghilangan kata-kata atau frasa yang dapat disimpulkan dari konteks sebelumnya. Ini sering digunakan ketika ada pengulangan informasi yang tidak perlu.

Contoh: "Saya memiliki sepatu merah, dan adik saya memiliki sepatu biru."

  1. Konjungsi: Ini melibatkan penggunaan kata hubung atau frase yang menghubungkan kalimat-kalimat atau bagian-bagian teks lainnya. Ini membantu dalam membangun hubungan logis antara gagasan-gagasan yang berbeda.

Contoh: "Saya ingin pergi ke bioskop, tetapi saya harus menyelesaikan pekerjaan rumah."

  1. Koherensi leksikal: Ini melibatkan penggunaan kata-kata atau frasa yang memiliki hubungan semantik atau leksikal yang kuat. Misalnya, penggunaan kata-kata sinonim, kata-kata yang berhubungan atau berlawanan, atau kata-kata yang termasuk dalam suatu domain semantik tertentu.

Contoh: "Dia membeli buah apel, pir, dan jeruk."

Semua mekanisme ini berkontribusi dalam menciptakan kohesi dalam teks atau ujaran. Dengan adanya kohesi yang baik, teks menjadi lebih mudah dipahami dan memungkinkan pembaca atau pendengar untuk mengikuti alur pemikiran dengan lebih lancar.

Comments

Popular posts from this blog

Discourse (Apa itu discourse)

Discourse Definition – meaning of discourse Banyak dari kita yang masih bingung ataupun merasa asing dengan apa yang disebut “discourse” . Sebenarnya hal-hal yang terkait tentang discourse sudah diajarkan di SMA, SMP bahkan sejak kita masih SD. Namun sebutan discourse inilah yang jarang kita dengar. Kata discourse berasal dari bahasa Latin yaitu “discursus” kata ini mengacu pada kata percakapan (conversation) atau speech. Dapat juga kita artikan discourse adalah suatu perluasan terhadap bahasa (terutama dalam lisan) yang lebih luas dari kalimat, atau merupakan sebuah unit koheren seperti, argumen, atau narasi. Menurut Zellig Harris seorang ahli bahasa modern yang mempelajari tentang kaitan antar kalimat yang disebut dengan istilah discourse ini. Hal inilah yang mamicu munculnya istilah analisa discourse (discourse analysis). Discourse analysis merupakan suatu turunan dari linguistics terapan. Discourse analysis berkaitan dengan bentuk evaluasi terhadap teks

English Teaching Medias (Media pembelajaran bahasa Inggris) SD, SMP, dan SMA/MA/SMK

English Teaching Medias (Media pembelajaran bahasa Inggris) SD, SMP, dan SMA/MA/SMK ELC - Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas sedikit mengenai media pembelajaran dalam bahasa Inggris. Dewasa ini bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa yang paling banyak diminati di kalangan pelajar, namun seringkali dalam proses pembelajarannya terdapat banyak sekali kekurangan yang boleh dikatakan sanyat signifikan. Hal ini terkait dengan bagaimana seorang guru dalam mengajar siswa-siswanya. Oleh karenanya, diperlukan   suatu perubahan oleh guru dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh yaitu dengan menggunakan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Berikut adalah beberapa media yang dapat digunakan untuk SD, SMP, SMA.

Contoh Rubrik Penilaian dalam Writing Bahasa Inggris

Contoh Rubrik Penilaian dalam Writing Bahasa Inggris Berikut adalah contoh rubrik penilaian dalam menilai tulisan atau writing dalam bahasa Inggris untuk mahasiswa: Rubrik Penilaian Writing Bahasa Inggris Kriteria Penilaian: Konten (Content): a. Kepahaman Topik (Understanding of the Topic): Sejauh mana tulisan tersebut memahami topik yang dibahas dan mampu menyampaikan informasi yang relevan dan akurat. b. Pengembangan Ide (Idea Development): Sejauh mana tulisan tersebut mengembangkan ide-ide secara jelas dan terorganisir, termasuk penggunaan contoh, bukti, dan penjelasan yang mendukung. Struktur (Organization): a. Pendahuluan (Introduction): Sejauh mana tulisan memiliki pendahuluan yang efektif dan memperkenalkan topik dengan jelas. b. Isi (Body): Sejauh mana tulisan memiliki alinea yang terorganisir dengan baik, setiap alinea memiliki ide utama yang jelas, dan adanya transisi yang halus antaralinea. c. Kesimpulan (Conclusion): Sejauh mana tulisan memiliki kesimpulan yang kuat dan men