Skip to main content

Pengertian Critical Reading

Pengertian Critical Reading


Pengertian Critical Reading

Critical reading adalah keterampilan membaca yang melibatkan evaluasi kritis terhadap teks-teks tertulis. Dalam proses membaca yang kritis, pembaca aktif secara sadar menganalisis, mengevaluasi, dan menginterpretasikan teks dengan tujuan memahami secara mendalam pesan yang ingin disampaikan oleh penulis, serta mengevaluasi kekuatan dan kelemahan argumen yang disajikan.

Pada dasarnya, critical reading melibatkan tindakan berpikir kritis dan analitis terhadap informasi yang diberikan dalam teks. Hal ini melibatkan kemampuan untuk mengidentifikasi tujuan penulis, pendekatan penulisan yang digunakan, serta menyelidiki alasan dan bukti yang mendukung pernyataan yang dibuat. Dengan menggunakan keterampilan ini, pembaca dapat mengenali bias, generalisasi yang tidak tepat, asumsi yang tidak disampaikan dengan jelas, serta argumen yang lemah atau tidak konsisten.

Tujuan utama dari critical reading adalah untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang materi yang dibaca, bukan hanya menerima informasi secara pasif. Dengan berpikir kritis, pembaca dapat menggali lebih dalam, menafsirkan, dan menganalisis teks dengan cara yang lebih kritis. Kemampuan ini juga membantu pembaca dalam mengembangkan perspektif yang lebih luas, mempertanyakan asumsi, mengenali sudut pandang yang berbeda, dan membuat kesimpulan yang berdasarkan bukti dan logika yang kuat.

Dalam konteks pendidikan, critical reading adalah keterampilan penting yang diajarkan kepada siswa untuk membantu mereka menjadi pembaca yang cerdas, kritis, dan terampil. Kemampuan ini juga penting di berbagai bidang, termasuk dalam pengambilan keputusan, penelitian, dan pemahaman terhadap teks-teks yang kompleks.

Comments

Popular posts from this blog

Discourse (Apa itu discourse)

Discourse Definition – meaning of discourse Banyak dari kita yang masih bingung ataupun merasa asing dengan apa yang disebut “discourse” . Sebenarnya hal-hal yang terkait tentang discourse sudah diajarkan di SMA, SMP bahkan sejak kita masih SD. Namun sebutan discourse inilah yang jarang kita dengar. Kata discourse berasal dari bahasa Latin yaitu “discursus” kata ini mengacu pada kata percakapan (conversation) atau speech. Dapat juga kita artikan discourse adalah suatu perluasan terhadap bahasa (terutama dalam lisan) yang lebih luas dari kalimat, atau merupakan sebuah unit koheren seperti, argumen, atau narasi. Menurut Zellig Harris seorang ahli bahasa modern yang mempelajari tentang kaitan antar kalimat yang disebut dengan istilah discourse ini. Hal inilah yang mamicu munculnya istilah analisa discourse (discourse analysis). Discourse analysis merupakan suatu turunan dari linguistics terapan. Discourse analysis berkaitan dengan bentuk evaluasi terhadap teks

English Teaching Medias (Media pembelajaran bahasa Inggris) SD, SMP, dan SMA/MA/SMK

English Teaching Medias (Media pembelajaran bahasa Inggris) SD, SMP, dan SMA/MA/SMK ELC - Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas sedikit mengenai media pembelajaran dalam bahasa Inggris. Dewasa ini bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa yang paling banyak diminati di kalangan pelajar, namun seringkali dalam proses pembelajarannya terdapat banyak sekali kekurangan yang boleh dikatakan sanyat signifikan. Hal ini terkait dengan bagaimana seorang guru dalam mengajar siswa-siswanya. Oleh karenanya, diperlukan   suatu perubahan oleh guru dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh yaitu dengan menggunakan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Berikut adalah beberapa media yang dapat digunakan untuk SD, SMP, SMA.

Contoh Rubrik Penilaian dalam Writing Bahasa Inggris

Contoh Rubrik Penilaian dalam Writing Bahasa Inggris Berikut adalah contoh rubrik penilaian dalam menilai tulisan atau writing dalam bahasa Inggris untuk mahasiswa: Rubrik Penilaian Writing Bahasa Inggris Kriteria Penilaian: Konten (Content): a. Kepahaman Topik (Understanding of the Topic): Sejauh mana tulisan tersebut memahami topik yang dibahas dan mampu menyampaikan informasi yang relevan dan akurat. b. Pengembangan Ide (Idea Development): Sejauh mana tulisan tersebut mengembangkan ide-ide secara jelas dan terorganisir, termasuk penggunaan contoh, bukti, dan penjelasan yang mendukung. Struktur (Organization): a. Pendahuluan (Introduction): Sejauh mana tulisan memiliki pendahuluan yang efektif dan memperkenalkan topik dengan jelas. b. Isi (Body): Sejauh mana tulisan memiliki alinea yang terorganisir dengan baik, setiap alinea memiliki ide utama yang jelas, dan adanya transisi yang halus antaralinea. c. Kesimpulan (Conclusion): Sejauh mana tulisan memiliki kesimpulan yang kuat dan men