Pengertian Cohesion Pada Discourse
Pengertian Cohesion Pada Discourse
Cohesion adalah konsep penting dalam analisis wacana yang merujuk pada keterhubungan atau kekompakan teks atau ujaran. Dalam konteks wacana, cohesion mengacu pada cara di mana elemen-elemen dalam teks saling terkait dan membentuk suatu kesatuan yang koheren.
Cohesion membantu dalam membangun pemahaman yang baik dan lancar dalam suatu teks atau ujaran. Ini dicapai melalui penggunaan berbagai mekanisme linguistik yang mengaitkan bagian-bagian teks secara bersama-sama. Beberapa mekanisme utama cohesion meliputi:
- Referensi: Ini melibatkan penggunaan kata atau frasa yang mengacu pada entitas atau gagasan sebelumnya dalam teks. Misalnya, penggunaan kata ganti seperti "dia" atau kata-kata kunci yang mengacu pada sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya.
Contoh: "Saya melihat seekor anjing di taman. Anjing itu sangat ramah."
- Substitusi: Ini melibatkan penggantian kata atau frasa dengan kata atau frasa lain yang memiliki makna yang sama atau sejenis. Ini membantu menghindari pengulangan kata yang berlebihan dalam teks.
Contoh: "Dia mencintai bermain sepak bola. Hobi itu membuatnya bahagia."
- Ellipsis: Ini melibatkan penghilangan kata-kata atau frasa yang dapat disimpulkan dari konteks sebelumnya. Ini sering digunakan ketika ada pengulangan informasi yang tidak perlu.
Contoh: "Saya memiliki sepatu merah, dan adik saya memiliki sepatu biru."
- Konjungsi: Ini melibatkan penggunaan kata hubung atau frase yang menghubungkan kalimat-kalimat atau bagian-bagian teks lainnya. Ini membantu dalam membangun hubungan logis antara gagasan-gagasan yang berbeda.
Contoh: "Saya ingin pergi ke bioskop, tetapi saya harus menyelesaikan pekerjaan rumah."
- Koherensi leksikal: Ini melibatkan penggunaan kata-kata atau frasa yang memiliki hubungan semantik atau leksikal yang kuat. Misalnya, penggunaan kata-kata sinonim, kata-kata yang berhubungan atau berlawanan, atau kata-kata yang termasuk dalam suatu domain semantik tertentu.
Contoh: "Dia membeli buah apel, pir, dan jeruk."
Semua mekanisme ini berkontribusi dalam menciptakan kohesi dalam teks atau ujaran. Dengan adanya kohesi yang baik, teks menjadi lebih mudah dipahami dan memungkinkan pembaca atau pendengar untuk mengikuti alur pemikiran dengan lebih lancar.
Comments
Post a Comment